Minggu, 09 November 2008

WHO ARE YOU n WHO AM I?

Kata-kata itu selalu terngiang dalam pikiranku. Hhhhmmm… gak tiap saat sih, tapi saat-saat ku ingat dirinya dan diriku di dalam hubungan percintaan ini…

Kata orang kalau sayang, pasti rela nglakuin apa aja?? Kayaknya gak berlaku di kami.

Kata orang kita harus terima apa adanya?? Kayaknya gak juga berlaku di kami.

Kata orang kalau sayang, saling menjaga?? Kayaknya gak juga berlaku di kami.

Kata orang kita harus saling dukung?? Kayaknya gak juga berlaku di kami.

MENURUTKU,,, SAYANG BERARTI MEMPOSISIKAN DIRI KITA DI TEMPAT YANG SEHARUSNYA.

Kalau dia marah, diriku harus menenangkannya.

Kalau dia salah, diriku harus siap memaafkannya.

Kalau dia sedih, diriku harus membahagiakannya.

Kalau dia down, diriku harus meng-up-kannya.

Kalau dia bermasalah, diriku harus membantunya.

TAPI,,, APA DIA NGIJININ AKU BERADA DI POSISI ITU?

Ketika dia marah, susah aku tenangin, tanpa niat dari hatinya sendiri.

Ketika dia salah, dia merasa tak bersalah, dan gimana aku bisa maafin?

Kalau dia sedih, menurutnya aku tak pernah ada di sampingnya untuk menghiburnya. Bukannya aku tak mau menghibur, tapi tak pernah ku tahu kapan dia sedih? Dia tak pernah cerita apa-apa?

Kalau dia down, semangat yang kuberi sepertinya hanya angin lalu. Menyejukkan hanya sesaat, tapi tak berarti lagi di kemudian.

Kalau dia bermasalah, dia marah-marah. Aku tahu dia punya masalah, tapi aku tanya dia tak pernah bercerita. Katanya solusi dari aku tak pernah tepat. Tapi, sejauh ini yang ku tahu, dia tak pernah bercerita apapun, kalaupun bercerita, itu tak pernah selengkap ceritanya ke NXXX. Jadi, gimana aku bisa member solusi yang tepat?

APA DIA JUGA UDAH DIPOSISI ITU?

Sepertinya tidak… Padahal seharusnya dia sebagai lelaki harus lebih bisa diposisi itu tanpa harus dituntut. Dia pun tak suka dituntut.

LALU WHO ARE YOU N WHO AM I??

Aku hanya ingin dihargai sebagaimana dia menganggapku sebagai pacar, bahkan lebih dari itu.

Kamis, 06 November 2008

SEGERA SELESAIKAN PEMBANGUNAN!

Bener-bener deh tiap ada kelebihan pasti da kelemahan. Kayak kuliah di ekonomi. Emang mungkin kita kelebihan uang (re : uang fakultas ), ampe-ampe kita selalu membangun ini itu. Hhhmmm, tapi pembangunan di FE tuh tergolong setengah-setengah.

Contoh : Proyek pertama gedung lima lantai. Baru jalan pasang fondasi, ada proyek baru yaitu pembangunan gedung UKM. Finishing belum selesai, ganti renov aula. Sekarang, lagi mbangun parkiran.

Huh… Gila, FE jadi kotor dan panas. Pohon ditebang-tebang, moga ja ntar dibangun taman-taman sebagai salah satu upaya penghijauan. Kalau di dalam ruang kelas sih mang adem, secara ada AC. Tapi, keluar kelas kayak dipanggang. Ditambah lagi kalo angin, debu-debu proyek ikut-ikutan mabur kesana-kemari.

Sampai saat ini, proyek utama gedung lima lantai belum dilanjutkan. Ini membuat proses belajar mengajar kalang kabut. Hohoho. Lebay yo?

Sekarang cari ruang kelas kosong ja susah banget. Padahal semester-semester kemaren gampang banget nyari ruang kelas. Ini disebabkan karena sekarang gak ada kuliah Non-Reg (Kuliah Malem). Akibatnya, semua kuliah malem dipindah ke pagi ampe sore. Maklum ja sekarang dosen-dosen gak bisa pindah jam seenaknya. Dan dampak terbesar pada asisten-asisten dosen.

Di FE, asisten dosen harus memberi materi tambahan di luar jam kuliah. Kalau semester-semester kemaren asisten bisa milih jam dan ruang dengan mudah. Sekarang tidak demikian. Semua asisten dosen dialihkan ke hari Sabtu karena ketidaktersediaan ruang. Nah, ini ni kejamnya FE. Hari Sabtu tuh harusnya libur!!! Hampir di semua fakultas di UNS libur. Karena FE selalu terdepan, maka masuklah kita di hari Sabtu.

Terima kasih FE, semoga perjuangan ini membuahkan hasil dan segeralah selesaikan pembangunan agar FE semakin terdepan.